Tuesday, November 23, 2010

antara tiket dan kacang bali-sesuatu yang harus dipersiapkan sebelum menonton film

bagi para penggemar film bioskop, menurut kalian apa yang paling penting buat dibawa sebelum kita masuk ke studio?
  • hape! hehe.. buat putu" sebelom film mulai dong! sekaliaan iseng" ngerekam filmnya dikit..
  • jaket! hehe.. brr disana kan dingin banget, kalo perlu bawa selimut deh biar nyaman
  • pacar! hehe.. *no comment*
semua jawaban diatas bisa aja sih, cuma.. ada yg lebih penting dari itu. depannya T belakangnya T lima huruf! apakah itu? yak.. TIKET..

sebenernya ini kejadian udah lama sih, sekitar kelas 9 smp. cuma masih keinget sampe sekarang :)
ceritanyaa, waktu itu lintang sepakat nonton berdua sama yuan, temen sekelas waktu kls 9 dulu. film yg mau kita tonton waktu itu adalah Harry Potter 6. sehari sebelomnya, lintang sm keluarga kebetulan emg lg jalan ke boker, nah orangtua nyaranin buat beli tiket sekarang aja, booking tempat biar besok ga ngantri lagi. setelah konfirmasi (alah) ke orangnya, dia setuju" aja. okelah, lintang beli tiket di tempat yg paling strategis *senyum setan*

hari berganti hari. matahari terbit di ufuk timur. pas lg siap" mau brgkt, mama lintang bilang gini:
mama: "de, nih bawa kacang bali, lumayan" *ngasi bungkusan kecil*
lintang: "hah?"
mama: "iyaa buat kemilan gitu"
lintang: "hah? (sakali) oh iya iya.. "
akhirnya tanpa curiga lintang masukin kacang bali itu dengan penuh cinta.

boker, jam 11 kurang
sebelom nonton, kita makan dulu di food court. dari situ kita mulai ngobrol ngalor ngidul, biasalaah cewek hihihi (?)
lintang: "yuan" *berkaca"*
yuan: "apa?" *muka biasa*
lintang: "kita tidak akan kelaparan di dalam sana" *muka pahlawan* "aku punya kacang bali"
yuan: "wah mauuu hehehe"

kita ngobrol lagi. tiba" yuan melontarkan pertanyaan yang sangat sensitif.

yuan: "tang."
lintang: "hah?"
yuan: "bawa tiketnya kan?" *muka serius*
lintang: "ya iyalaah bentar ya." *ngodek" tas*
yuan: *tenang*
lintang: *menunjukkan gejala ga beres*
yuan: *menekankan dengan penuh penekanan* "tang, bawa tiketnya kan?"
lintang: "iya, tapi.."
yuan: "tang." *harap harap cemas*
lintang: *muka pucet* "tiketnya gaada. TIKETNYA GAADA."

anjiir itu lintang masih inget banget muka kita yang udah kaya orang putus asa berdua bengong di food court meratapi tas yang udah dikodek" dan ga nemuin dua tiket yang berharga itu. lintang inget, ternyata pas masukin kacang bali, tiketnya malah lintang keluarin. dan mama lintang di telepon bilang kalo tiketnya ada di atas kasur.
penuh rasa cemas, kita melangkahkan kaki ke dalem bioskop. rencananya, kita bakal bilang ke mbak" yg jual tiket tentang musibah (?) ini.

di dalem bioskop, terlihatlah para mbak" itu sedang sibuk melayani org" yang mau beli tiket. kita sabar menanti sambil ngantri di antara kerumunan orang" yang tenang" aja soalnya baru mau beli tiket, bukannya ketinggalan tiket. akhirnya, giliran kita sampe.

mbak": "selamat siang, film apa untuk berapa orang?"
lintang: "eh.. mbak.."
mbak: "ya, filmnya apa?"
yuan: "eh.. mbak.."
mbak: "??"
lintang: "engg.. gini mbak.."

akhirnya kita cerita tentang tiket yang kelupaan itu, dan ternyata kita ga dibolehin masuk soalnya diitung ga punya tiket. dan tiketnya itu gabisa diprint ulang. karena kita maksa dan mungkin juga ngeliat muka kita yang melas, si mbak" itu akhirnya manggilin manajer bioskop buat ngomong sama kita.

manajer itu om" yang udah agak tua, kira" 30an lah. mukanya baik dan bijaksana kayaknya. tapi setelah denger cerita kita, kita tetep ga dibolehin masuk.

om": "gabisa, dek.. harus ada tiketnya.."
lintang: "ayolah pak.."
om": "gabisa, dek.."
yuan: "pak, kita ga bohong kok bener deh"
om": "tetep gabisa, dek.."
*sunyi*
lintang: "ayolah, pak.."

om manajer itu akhirnya nanya tentang kursi yang udah kita booking kemaren. kata dia, kalo misalnya sampe 10 menit ga ada yg duduk di kursi itu, kita bisa aja dibolehin masuk. dan kita cuma bisa berdoa, mudah"an gaada orang oon yg iseng dudukin kursi kita soalnya bisa" kita dianggep nipu.

5 menit.. 7 menit.. 10 menit..
om manajer keluar dari studio 1. mimik mukanya sulit dijelaskan. kita menyambut dengan rasa gundah gulana.

lintang: "gimana, pak, perempuan atau laki"?"  *digampar yuan*
yuan: "bagaimana keadaan istri saya?" *digampar balik, sama aja kamu mah*
ah engga deng, kita nanyain gimana keadaan di dalem, apa kita boleh masuk pa gimana.

om manajer menatap kita dengan mata sayu. kita menunggu kata" yang akan bergulir dari bibirnya. (apaa coba). tiba", om om di depan kami itu bilang:
om": "maaf.. kalian tereleminasi malam ini.". terus kita nangis sambil pelukan.
sekali lagi, engga deng. dia bilang gini: "yaudah, kalian masuk aja. lain kali jangan lupa bawa tiketnya, ya."
kita mewek. lintang terharu banget. yuan rasanya mau meluk om om itu.
finally, we watched it :)

di tengah" film, yuan ngomong pelan, "tang, lain kali kita beli pas hari itunya aja ya."
lintang senyum. dan mulai mengganyang si kacang bali bersama yuan :)))

No comments:

Post a Comment